Lahirnya Yayasan Pendidikan Harapan merupakan salah satu manifestasi dari kehendak masyarakat yang merasa tertinggal dalam bidang pendidikan baik karena penjajahan maupun akibat kurangnya perhatian orde lama.
Dengan munculnya orde baru yang lahir tahun 1966, maka pendidikan ditempatkan pada posisi utama dalam proses pembangunan. Sejalan dengan itu beberapa tokoh masyarakat Sumatera Utara baik dari kalangan sipil maupun militer pada waktu itu merasa bahwa lembaga pendidikan yang ada selama ini di Sumatera Utara belum dapat menampung anak-anak sekolah apalagi sekolah yang bersifat umum namun bernafaskan Islam. Mereka mempunyai ide pendirian sebagai berikut :
- Untuk membantu pemerintah menanggulangi pendidikan
- Perlu adanya pendidikan yang lebih baik bagi anak didik, dengan persyaratan :
- Mempunyai corak bernafaskan agama (Islam)
- Mempunyai mutu pendidikan yang berkualitas
- Mengusahakan pembayaran yang semurah-murahnya
- Membentuk manusia susila yang berke-Tuhan-an Yang Maha Esa serta mempunyai keinsyafan bertanggungjawab terhadap usaha mewujudkan suatu masyarakat sejahtera berdasarkan ajaran Pancasila.
- Membantu pemerintah dalam melaksanakan / mempertinggi pendidikan,
pengajaran dan penyebaran ilmu pengetahuan dikalangan anak didik
khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya menuju tertib
masyarakat ber-Pancasila, segala sesuatu dalam arti kata seluas-luasnya.
Untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut, disusunlah rencana usaha yang akan dilaksanakan, yaitu :
- Menerima anak didik sebanyak-banyaknya dengan tidak memandang per bedaan suku dan mempimyai kepercayaan berkeTuhanan Yang Maha Esa
- Membuka dan membangun taman-taman pendidikan atau rumah-rumah sekolah dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan tingkat Universitas
- Memberikan subsidi / tunjangan belajar kepada pelajar-pelajar yang mempunyai bakat dan kecakapan guna melanjutkan pelajarannya ketingkat yang lebih tinggi.
- Mengusahakan penerbitan, .penterjemahan karya ilmiah serta bacaan lainnya
yang bermanfaat bagi masyarakat - Mengadakan hubungan kerjasama, dibidang pendidikan dengan negara negara sahabat dalam batas-batas tidak merugikan kepentingan nasional dan mengorbankan kepribadian bangsa
- Mengadakan research untuk kemajuan ilmu pengetahuan Hasil rumusan dari pertemuan - pertemuan yang diadakan oleh para tokoh masyarakat tersebut dibarengi dengan usaha untuk mewujudkannya, telah menunjukkan titik cerah dengan diserahkannya izin pemakaian gedung/tanah Jl. Imam Bonjol No. 35 oleh pemerintah cq Dep. P dan K kepada mereka. Gedung inilah yang dipergunakan oleh Yaspendhar dan belakangan diadakan perbaikan dan pembangunan baru.
Setelah pemerintah memindahkan sekolah-sekolah tersebut ke tempat lain yang lebih baik, pada tanggal 5 Januari 1967 diadakan serah terima kepada pihak Perguruan Harapan (Berita Acara Serah Terima No. 53/Perw/D/Skp/67), masing - masing ditanda tangani oleh Alm. Bapak Moh. Alwi Oemry Kepala Perwakilan P dan K Sumatera Utara waktu itu dari pihak pemerintah dan Bapak Raja Syahnan SH dari pihak Perguruan Harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar